Minggu, 23 September 2012

Hukum Masyarakat



Hukum Masyarakat
            Hukum yang tak mempunyai nomor Undang-undang, tapi berlaku dimasyarakat. Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang identik dengan kegotong-royongan, ketamah-ramahan, dan kesopanannya (tapi sekarang??? tercampur budaya-budaya luar yang mementingkan individualisme). Itu terjadi hanya dikota-kota besar di Indonesia. Tapi di pedesaan dan pelosok terpencil Hukum Masyarakat terasa sangat kental. Hukum ini, terkenal kejam. Bahkan lebih kejam dari pada Hukum Pidana. Hukum Masyarakat tak menggenal batasan waktu. Artinya berlaku seumur hidup. Tetangga saya, sebut saja “Bapak Prapto” dia seorang tukang sayur yang mempunyai seorang istri dan 2 anak. Dia dimasyarakat bertahun-tahun terkenal dengan istilah “panjang tangan”, awalnya masyarakat desa saya tak terlalu memikirkan atau lebih kepada kehati-hatian setiap masyarakat. Tapi lama kelamaan menjadi-jadi bahkan yang menjadi korban tidak hanya masyarakat desa saya bahkan masyarakat desa lain. Pada suatu malam terbongkarlah kasusnya tertangkap basah melakukan aksinya. “saya lupa dulu dia mengambil apa, saya tidak tahu karena waktu itu usia saya 9 tahun dan terjadi sekitar 8 tahun yang lalu”. Kembali ke pokok gagasan hheheheh.. masyarakat desa saya pun geram dan menghakimi sii “pak prapto” dipukullah oleh beberapa bapak dan pemuda desa saya, tak cukup disitu, dia pun diusir dari rumah yang bukan miliknya alias milik orang lain. Dia Cuma disuruh nempati rumah itu. Istri dan kedua anaknya yang tak terlibat aksinya dan tak berdosa pun terkena imbas dari “Hukum Masyarakat” rumah itu dilempari batu-batu, memaksa mereka lekas keluar dari rumah itu. Tragisnya pekerjaan istrinya adalah seorang guru, anaknya yang pertama waktu itu masih kuliah dan anak yang kedua sekolah dipesantren. Anaknya 2 atau 3 aku lupa..hehehhe sekarang rumah itu kosong, hihihi serem dech.. emmm dan sekarang mereka tinggal dimana saya kurang tahu, tapi kadang saya juga sering ketemu istri pak prapto dan anaknya yang namanya “Jujur” lumayan maniss..hlloo..hahhhahha.. iyaa.. intinya Hukum Masyarakat bisa mengenai keluarga yang bersangkutan walaupun yang bersangkutan tersebut tak terlibat. Kakak kelas saya dan masih tetangga saya, sekitar 3 tahun yang lalu dia hanya tinggal berdua di rumahnya bersama kakak perempuannya namanya “disensor iyya..” ngak enak kalau disebutin “perkewoh”. Kedua orang tuanya dan kedua kakak-kakaknya yang lain merantau, nacch kakak beradik perempuan yang istilah jawanya “perawan” sering diapeli cowoknya siang hari maupun malam hari. Nacch aku dulu sering kerumahnya “maen” eeeeeh.. aku yang tak tahu apa-apa dan aku ngak ngerti apa-apa ikut kena Hukum Masyarakat jadi santapan hangat dechh.. masuk kemulut bapak-bapak dan ibu-ibu yang suka ngrumpii . teman dari cowoknya kakak kelasku itu ada yang naksir sama aku nacch.. bodohnya aku, aku nerima cowok itu dan sering ketemu lah kita dirumah kakak kelasku. padahal aku Cuma jadi obat nyamuk, Image buruk pun berdatangan dan aku dilarang maen kerumah kakak kelasku itu. Dan cowok yang naksir aku itu orangnya ngak banget, lebay, alay, sok, dan katrok “bener serius.. iya itu memang fakta” tapi dia baik sichh sama aku, hhehehe Tapi Alhamdullilah aku bisa jaga diri beberapa bulan kemudian aku putus dengan dia karena sebenarnya udah ngak ada hal yang cocok namanya juga cinta monyet kelas 2 smp dan 3 smp khahah.. aku tak menyesali hal itu percuma menyesali masa lalu gak akan ada ujungnya yang ada dipikiranku saat itu. “Gimana caranya aku bisa mengambil hikmah dan belajar dari kesalahan itu” bahwa “jika kita dekat dengan bau busuk kitapun akan berbau busuk dan “aku juga berfikir bagaimana aku bangkit dan berusaha menggubah image negative yang beredar dimasyarakat. ngak Cuma sampai disitu saja…. Sekitar 1,5 tahun yang lalu tepatnya pertengahan mei 2011 aku menghadapi masalah yang menurut aku itu hal besar.. tepat pada hari minggu masalah keluarga yang membuat aku melakukan hal yang menurut orang lain itu bodoh dan konyol yaitu “bunuh diri” sebabnya aku melakukan hal itu karena Ibu ku mengatakan hal kasar yang menurut aku itu tak pantas keluar dari mulut seorang ibu kepadanya anaknya. Buat orang lain itu hal yang sepele tapi buatku itu hal besar, Mulut adalah hal yang vital yang dapat merubah apapun dengan apa yang dikeluarkannya. Masyarakat sekitar banyak yang ngira aku nglakuin hal itu karena aku hamil, diputusin pacar, ada juga yang bilang aku minum baygon padahal aku minumnya superpell hloo.. apapun yang mereka katakan dan perbincangkan aku ngak perduli, yang terpenting yang ada dipikiranku kedua orangtua ku percaya bahwa aku nglakuin hal itu bukan dasar siapa-siapa tapi atas dasar pemberontakan seorang anak yang tak bisa melawan seorang ibu yang telah membuat sebuah luka. Jika saat itu aku melawan dengan kata-kata atau tindakan aku akan menyakiti Ibuku sendiri jadi aku lebih baik diam dan menyakiti diriku sendiri. Seiring berjalannya waktu dan perjuanganku untuk tetap tersenyum dan menatap ramah tetangga-tetanggaku yang dibelakangku menjadikan aku bahan perbincangan hangat. Alhasil aku terkenal dimana-mana dan semua penasaran dengan siapa diriku.hohooho Alhamdulllilah sekarang semua terbuka dengan aku, mereka berani menanyakan langsung keadaanku tentang apa yang terjadi, dan aku tidak tersinggung dengan keadaan ini. Walau sebagian orang memandang durhaka melakukan hal yang terlarang dan dikutuk Allah. Aku yakin Allah maha tahu dengan apa yang terjadi kepadaku bahkan Allah pasti memahami dengan semua yang telah terjadi dan soal azabnya dan tanggung jawabku, Kuserahkan kepada Allah. Aku tahu diumurku yang ke 16 itu dosa besar. Hikmah dibalik itu sangatlah besar sekali. Keluargaku sekarang hidup damai, tentram dan nyaman. Aku juga jadi tambah dewasa, ibuku juga sudah lebih hati-hati dengan perkataannya. Sekarang yang bisa ku lakukan meminta maaf kepada Allah S.W.T dengan apa yang telah aku lakukan dan berterima kasih tak lupa berusaha beribadah kepada-Nya.
“Kita hidup dimasyarakat sudah pasti kita akan dinilai masyarakat, Jika tidak ingin dinilai, jangan hidup ditengah-tengah masyarakat”
“Hukum masyarakat itu sangatlah kejam, tapi jika kita di posisi yang benar dan terkena Hukum Masyarakat berusahalah membuktikan bahwa itu salah!!!”
“Caranya jujur, lakukan semua dengan apa adanya tak lupa hadapi dengan senyuman, pikiran yang positif, hati yang tenang, dan berdo’a” InsyaAllah semua akan terasa baik-baik saja. Sekian                                                         
 Oleh Windu86 23-09-2012, 19.19 WIB




Kamis, 20 September 2012

Jawa Suriname

Kisah Pilu Jawa Suriname

www.nationaalarchief.nl

Kedatangan Soeleika Karso ke pulau Jawa yang pertama kali meninggalkan kesan mendalam. Sepanjang perjalanan ketika menapakan kaki di tanah Jawa ia tersentuh dan meneteskan air mata.“ Setelah mengunjungi Magelang, Salatiga dan Semarang saya merasa 200 persen orang Jawa sekarang. Saya merasa juga bagian dari Indonesia,” ujarnya.
Memulai cerita tentang Soleika Karso saya memulai dari sebuah tempat ribuan kilometer dari Kepulauan Nusantara, tepatnya di Amerika Selatan terdapat sebuah negara kecil bernama Suriname, bekas koloni Belanda di utara Brasil di pantai Karibia. Di negara kecil tersebut saat ini lebih dari 70.000 orang warga keturunan Jawa tinggal.
Jauh sebelum mengenal Soleika sepenggal peristiwa di masa lalu tentang Suriname menginspirasi saya menulis sebuah cerita pendek yang berlatar belakang peristiwa tersebut. Dari hal itu juga akhirnya saya berkenalan dengan beberapa orang keturunan Jawa Suriname melalui dunia maya. Dari merekalah saya mendapat cerita banyak mengenai kisah memilukan ini.
Kedatangan orang Jawa di Suriname bermula dari peristiwa hampir 33.000 orang Jawa yang bermigrasi. Mereka datang lewat Badragumilang (program bedhol desa ke Suriname) diangkut dengan kapal laut menyeberang ke sebuah negara yang sangat jauh. Mereka dibawa mernyeberangi Samudera Pasifik, ke sebuah tempat baru di daerah benua Amerika yang bernama Suriname.
Mereka tiba pada periode 1890-1939. Mereka berasal dari Jawa Tengah dan daerah sekitar Batavia, Surabaya dan Semarang. Dengan bekal janji-janji dan harapan akan perubahan nasib selepas selesainya kontrak mereka rela pergi jauh meninggalkan tanah kelahirannya. Sebagian besar dari mereka dibawa ke daerah-daerah perkebunan, pabrik dan industri lain di negara yang juga dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda itu. Menurut kontrak mereka tertulis pihak perkebunan sebenarnya harus menyediakan perumahan gratis bagi mereka namun yang mereka dapatkan seringkali di bawah standar.
Dari imigran generasi pertama ini tak semua menetap disana. Ada yang kembali ke tanah air sebelum terjadinya Perang Dunia II namun jumlahnya 20 hingga 25 persen dari migran Jawa. Sebagian besar migran menetap di Suriname. Data-data mengenai buruh perkebunan yang didatangkan dari Jawa bisa dilihat di situs ini. Di sini bisa dilacak nama, asal daerah, nama orang tua, usia, kapal yang membawa mereka dan data-data yang lain.
Melalui Sebuah Milis
Saya mengenal Soeleika Karso dua tahun yang lalu dari sebuah milis komunitas Jawa yang tinggal di negeri Belanda. Selepas itu saya sering bercakap-cakap menggunakan fasilitas Yahoo Messanger. Dari situ juga saya mengenal dengan beberapa nama lain yang juga berasal dari Suriname dan memiliki kisah yang serupa.
Soeleika Karso kini tinggal di Kota De Amelo Belanda. Ia merupakan generasi ketiga pendatang Suriname dari Jawa. Leluhur Soeli berasal dari sebuah daerah di Salatiga (Jawa Tengah).”Bapak asli Salatiga sedangkan ibu asli Magelang,”ujarnya.
Nenek Soeli bernama Soemirah. Menurut cerita Soeli kedatangan neneknya ke Suriname sekitar tahun 1920, tepatnya tanggal 4 Februari 1920. Sebelum ke Suriname Nenek dan Kakek Soeli merupakan suami istri yang bematapencaharian sebagai petani. Mereka memiliki seorang anak bernama Anak karso.
Soemirah pergi ke Suriname tanpa sepengetahuan Karso. Waktu itu Karso berumur sekira 26 tahun tengah menggarap sawah. Soemirah waktu itu berumur 25 tahun dan Anak Karso berumur 6 tahun
Anak beranak Ibu Soemirah dan Anak Karso dibawa paksa oleh Pemerintah Hindia Belanda ke Suriname. Mereka dibawa paksa oleh penyalur tenaga kerja ketika mereka berdua hendak pergi ke pasar. Mereka diangkut bersama orang Jawa dari berbagai daerah dengan menggunakan kapal.
Soemirah tak bernasib baik seperti rekan-rekannya yang bisa kembali ke tanah air. Ia menetap bersama Anak Karso. Anak Karso tumbuh dewasa disana, hingga berkeluarga dan menikah dengan gadis sesama keturunan Jawa di Suriname. Dari hasil pernikahan tersebut tahun 1947 lahir anak perempuan yang ia beri nama Soeleika Karso.
Soeleika Karso yang setelah berkeluarga serta kematian Soemirah dan bapaknya anak Karso dan ibunya, kemudian pindah dari Suriname ke Negeri Belanda hingga sekarang. “My sedulur balik from Suriname to Pekanbaru akeh,” ujarnya dengan bahasa yang campur aduk.
Soeleika sudah lebih dari 30 tahun tinggal di Belanda. Meskipun begitu kenangannya akan Suriname masih ada. Ia masih bisa mengingat berbagai hal mengenai cara mereka bicara dan asal mereka. “Neng Suriname akeh banget wong jowo soko : Yogja,Magelang,Salatiga,Semarang,Wonogiri,” ujar Soelikarso.
Menurut Soeleika kebanyakan masih bisa menguasai Bahasa Jawa namun bukan menggunakan Krama Inggil dan hanya menggunakan Ngoko. Selepas pindah ke Belanda Soelikarso sebelumnya sudah 32 tahun tak pernah menggunakan bahasa Jawa. Hingga suatu waktu di hendak berlibur ke Indonesia kursus bahasa Jawa selama 6 bulan. “ Bar kursus terus iso omong maneh ,sedikit,” ujarnya.
Kedatangan Soeleika ke pertama kali ke pulau Jawa begitu berkesan. Sepanjang waktu ia meneteskan air mata. “ Setelah mengunjungi Magelang, Salatiga dan Semarang saya merasa 200 persen orang Jawa sekarang. Saya merasa juga bagian dari Indonesia,” ujarnya.
Kini masih ada satu impian Soeleika. Di masa tuanya ia ingin berjumpa saudara dari Kakeknya di Salatiga. Namun itu bukanlah hal yang mudah. Sejak kepergian nenek Soemirah dan Anak Karso ke Suriname, sampai akhir hayatnya tak pernah terjalin komunikasi diantara mereka.
Hingga sekarang saya masih berkomunikasi dengan Soeleika. Cerita tentang dirinya yang tengah mencari leluhur bahkan sempat ada di surat pembaca beberapa surat kabar namun sebulan lalu ketika saya tanyakan hasilnya ternyata belum ada. Sesuai dengan janji saya untuk membantu artikel ini saya tulis dengan harapan ada setitik informasi mengenai keberadaan keluarga Soeleika.

sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/12/kisah-pilu-jawa-suriname/
 20 september 20.15 WIB oleh Windu86

Minggu, 02 September 2012

Kata-kata "Air Mata & Semangat"


 Kata-kata "Air Mata & Semangat" seorang WINDU...
  1. Mengubah opini menjadi Fakta
    Mengubah mimpi menjadi Nyata
  2. Cara berbicara mencerminkan, cara berfikir dan karakter seseorang. "Binatang dipegang Tali_ Manusia dipegang Mulut"
  3. Saat ini aku bukan “siapa-siapa”, tak punya 'apa' yg mencuri perhatian “siapa-siapa” tapi nanti, semua akan berkata 'apa & siapa dia?'
  4. Setiap orang memiliki takdir hidup sendiri-sendiri, dan memiliki satu coret warna dilukisan hidup ini, what you're colour???
  5. Disaat kita menyukai seseorang, dia cenderung tidak suka.
    Disaat seseorang menyukai kita, kita cenderung tidak menyukainya.
    Kita tidak bisa memaksanya dan kita juga tidak berhak dipaksa.
  6. Dengan masa lalu dan penggalamanlah, yang membuat kita dewasa. Penyesalanlah yang membuat kita sadar, dan berkata "aku tidak akan menggulangginya
  7. Yang dapat menyelamatkan kita, hanya diri kita sendiri.
  8. Jangan menyalahkan kesalahan yang diperbuat orang lain, Tapi lihatlah dulu sebab mengapa dia melakukannya…
  9. Hidup ini tak perlu berlumur harta benda, tapi yang terpenting berselimut ketentraman, kedamaian. Dan  kesederhanaan yang menjadi kunci untuk memiliki selimut itu...
  10. Berusaha belajar dari kesalahan orang lain, Walau sekecil apapun itu,. tapi Dampaknya, luar biasa bermanfaat
  11. Hidup ini, seperti lukisan yang terdiri dari beberapa warna yang berbeda, sama dengan dunia yang terdiri dari macam-macam perbedaan.
  12. Masa lalu seperti barang rongsok.an Jika didaur ulang Akan mempunyai manfaat yang begitu Besar
  13. Curahan hati, hanya.lah tertuang dikata-kata  Mereka yang mendengarnya Hanya membalas dengan kata-kata Mereka tak mungkin menghiraukan hati kita
  14. Sahabat lebih dari sekedar teman Sebuah status yang kuat dan nyaman Tapi tak semudah menemukan Seorang sahabat yang lebih dari teman
  15. Mereka mempunyai apa yang kita inginkan Sedangkan kita juga mempunyai apa yang dia inginkan Tapi tak mungkin semua sesuai keinginan Mereka dan kita harus melepas yang “di inginkan”  
  16. Terlihat istimewa disemua pihak, adalah hal biasa! Tapi terlihat istimewa disatu pihak adalah hal luar biasa!
  17. Sering terlihat cantik dengan memakai “make up” akan menjadi hal biasa Tapi akan tidak biasa jika terlihat cantik dengan pertama memakai make up
  18. Sukses sudah pasti Kaya, Tapi kaya belum tentu Bahagia
  19. “Ketentraman dan Ketenangan” hal sepele dalam Hidup, tapi makna.nya lebih besar dari sekedar kata “Kemewahan”    
  20. Kepercayaan itu mahal, sebanding dengan Nyawa Sekali hilang tidak akan pernah datang kembali…
  21. Banyak bicara sedikit berfikir, Banyak diam berfikir berjalan,
  22. Mundur 1 langkah, Maju 3 langkah Mengalah bukan bearti “Kalah”, Tapi menyiapkan langkah yang “Tak Kalah”  
 Dipostkan Windu86 pada 03 September 2012, pukul 18.55 WIB

Sabtu, 01 September 2012

Demam Korea melanda Indonesia

Demam Korea
            Hal yang tak asing lagi dan sekarang sedang melanda Indonesia. Tepatnya berasal dari negara “Korea Selatan”, Negara yang saat ini berkembang sangat pesat, terkenal hampir diseluruh Negara-negara di Asia dan lainnya dengan kecantikan film-film Korea, girlband dan boyband Korea tak ketinggalan Style khas Korea. Disini saya pun terserang “Demam Korea“ sejak tahun 2008 dengan munculnya film BBF (Boys Before Flower) tepat saat saya kelas 2 SMP. Sebelum itu dulu saya juga sempat ingat tahun 2004 film “Meteor Garden” dan “Full House” yang saya ingat kayaknya dulu film tersebut juga Booming. Tapi saya belum tertarik dengan film tersebut. Setelah film BBF selesai, muncul.lah film-film Korea yang tak kalah cantiknya dari film BBF. Misalnya Secret Garden, My Princess, Princess Prosecutor,  Baby Faced Beauty, Dream High, 49 Day’s, Playfull Kiss, Protect the Boss dan masih banyak lagi. Tak berhenti disitu saya pun melirik boyband-boyband Korea seperti, Super Junior, b2st, MBLAQ, Shinee, B1A4, Boyfriend, 2PM, 2AM dan lainnya yang tak mungkin saya sebutkan semua. Dan juga girlband Korea seperti Apink, SNSD, 2NE, miss A, Sistar, Tara. Penyanyi Solo seperti Kim Hyun Joong, Jay Park dan G.NA dkk.nya.. Di Indonesia pun “Demam Ini” cepat menular, merajalela, dan menjangkit anak-anak remaja Indonesia. Khususnya Kaum Hawa. Musik I-Pop pun terjangkit muncul.lah boyband SM*SH di ikuti girlband Cherrybell mulailah berdatangan boyband-boyband & girlband seperti XO-IX, Blink, SevenIcon, Mr.Bee, dkk.nya.. bahkan ada boyband bernama Hitz tak segan-segan mengandeng 1 orang asli Korea dengan lagunya yang dipadukan antara bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Penyanyi Korea yang cukup terkenal di Korea pun yaitu Tim Hwang pencipta sekaligus penyanyi lagu Can’t It Be Me “49 Day’s Ost” bekerja sama dengan penyanyi Indonesia Astrid, mereka berduet menyanyikan lagu Saranghamnida dengan paduan bahasa Indonesia dan bahasa korea. Tak cukup sampai disitu Tim Hwang pun bermain di Film Saranghae bersama Revalina S Temat dengan cerita “Cinta dari 2 negara Surga” kalau ngak salah.. hehhe. konsep tempat film pun cantik sekali,  melibatkan 2 negara : Indonesia dan Korea selatan, dengan 3 tempat : Bali, Jakarta dan Seoul. Demam ini luar biasa bukan?? Sampai “Music Bank” sempat juga tembus dilayar kaca Indonesia. Style khas Korea pun masuk ke lemari orang Indonesia, Style Korea yang khas dengan baju bertumpuk-tumpuk, berani memadukan berbagai warna-warna dan dengan khas Baju Rajut.nya. Setiap orang Korea mempunyai “style musiman” : Musim Semi, Musim Panas, Musim Gugur, dan  Musim Dingin. Bahkan nii bahasa-bahasa Korea pun kata demi kata mulai digunakan “fans-fans berat” from Indonesia for boyband & girlband Korea. Indonesia salah satu negara sebagai Surganya Konser boyband & girlband Korea. Seperti kemarin Super Junior baru saja menggelar SS2,3,4 “Super Show 2,3,4” 3 hari berturut-turut di Indonesia. Bahkan tiket puluhan ribu pun habis terjual bahkan ada yang tidak kebagian. Ada juga fans-fans yang rela terbang ke korea demi bertemu langsung Sang Idola. Ada yang terbang ke Singapore dan Malaysia, bahkan ke Negara-negara lain untuk dapat selalu melihat konser-konser Sang Idola. Iyaa..   boyband & girlband Korea mampu mendobrakk pintu-pintu negara-negara tetangga, Negara-negara di Asia dan masih banyak lagi Negara yang pintunya terdobrakk untuk menggelar konser. Cara makan orang Korea dan Budaya korea pun juga dilirik fans-fans Korean, terkenal dengan  hanbok.nya, makan dengan sumpit.. dll. Produk-produk korea juga tak kalah hebohnya meramaikan “Demam korea” seperti banyaknya Produk Kecantikan, Produk alat olahraga, Produk alat memasak made in Korea dan bahkan produk-produk elektronik dan handphone yang dulunya di Indonesia tidak terlalu begitu terkenal sekarang meledak menjulang tinggi. Iyaa..sebut saja handphone Samsung identik dengan touch screen nya, model dan aplikasinya yang cantik pula misal Samsung Galaxy.  Bahkan nii disalah satu tv swasta nasional Indonesia bekerja sama dengan Samsung Galaxy menggelar seleksi bintang dengan menggirimkannya ke Korea Selatan dan dididik disana. Bicara tentang “Demam Korea” takkan pernah habis. Kecantikan film-fim.nya, boyband- boyband.nya, girlband- girlband.nya, produk- produk.nya dan budaya.nya masih banyak sekali yang hangat untuk diperbincangkan bahkan salah satu teman sekelas saya pun member grup salah satu fans penyanyi solo korea, handphone member grup tersebut wajib made in Korea. Dampak dari “Demam Korea” begitu besarSilahkan anda pikirkan sendiri! Betapa larisnya produk-produk Korea. Saya sendiri memang terkena “Demam Korea” tapi saya masih di level yang aman. Saya tidak terlalu berambisi untuk bertemu Idola saya. Akan tetapi saya lebih menyukai Karyanya. Di Korea juga terkenal dengan Operasi Plastiknya bahkan kado terindah pelajar usia 17 tahun adalah Operasi Plastik. Saya tidak hanya mempunyai Satu Idola saja, banyak sekali yang saya Idolakan misalnya Kim Hyun Joong di film BBF, Ha Ji Won di film Secret Garden, Jang Nara di film Baby Faced Beauty, Leeteuk member Super Junior, Yo Seob member b2st, Lee Joon member MBLAQ. Saya bukan tipe fans yang rela menghambur-hamburkan uang dan waktu untuk bertemu Sang Idola maupun mengharuskan diri menggunakan Produk Korea atau bergaya layaknya remaja Korea. Saya punya Idola Actor & Actress berdasarkan peran di film yang saya tonton. Saya lebih yang ke makna dari film tersebut yang saya ambil dan saya punya idola penyanyi saya ambil dari gaya menyanyinya, suaranya, dan senyumannya .hhehhehe.. saya menggakui music Indonesia pun tak kalah cantiknya dari music Korea. Saya juga punya beberapa idola penyanyi Indonesia. Tapi beberapa film-film stripping di Indonesia agak berantakan dan tak secantik film stripping di Korea. Selalu saja film stripping di Indonesia sekali laris langsung yang tadinya episode.nya Cuma 50 di perpanjang jadi 300 episode. Kalau di Korea, iya paling sering 25 episode kalau ada perpanjangan pasti di Season seperti film Dream High. Kalau film korea yang khusus kerajaan-kerajaan di Korea episodenya bisa panjang sekalii.. tapi lagi-lagi penataan yang cantik penonton tak bosan untuk menonton.nya. saya sendiri tidak menyukai film-film korea yang kerajaan dahulu, yang lebih saya suka yang sekarang di kehidupan yang sesungguhnya dan Intinya saya tidak menyukai budaya Korea. Saya lebih suka budaya Jawa asli Indonesia. Karena saya Hidup di budaya Jawa. Saya menyukai Korea, karena memang maknanya Luar Biasa dan makna itu tidak saya dapatkan di film-film Indonesia. Memang kebanyakan ceritanya tentang cinta tapi lagi-lagi penataan konsep kehidupan yang realita, semangat hidup, keterpurukan, kebahagiaan, semuanya seperti nyata. Kekecewaan saya juga mengarah pada beberapa girlband Indonesia yang menjiplak aransemen maupun gaya dance girlband Korea, sampai-sampai ada salah satu girlband Korea yang batal gelar Konser di Indonesia karena kecewa tak mau aransemen maupun gaya dance.nya dijiplak dan tak perlu saya sebut nama girlband tersebut “DISENSOR KERAS”..hehehheh Apapunyang saya suka dari Korea itu semua tak menghapuskan rasa cinta Indonesiaku, darah Indonesia telah melekat ditubuhku walau memang system di Indonesia tak sebaik di Korea Selatan, tapi Indonesia kaya akan budaya yang tidak dipunyai Korea.. Sekian.
dipostkan oleh Windu86 3 september 2012 pukul 18.48 WIB